Kumpulan Jurnal Analisis Karya Ilmiah

 Nandana al farrel

R3K

202246500792


1. Analisis bumi manusia karya pramoedya ananta toer dengan pendekatan mimetik 


Ira Rahayu 


Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1 (1), 2014 


Karya sastra lahir bukan dari kekosongan budaya. Ungkapan ini kiranya menjadi acuan bahwa diciptakannya karya sastra bukan semata-mata hasil imajinasi kosong belaka, tapi hasil kontemplasi dari penciptanya. Novel sebagai salah satu jenis karya sastra tidak lepas dari hal tersebut. Ada sebagian novel yang menggunakan data-data faktual di dalamnya seperti nama tokoh, setting, maupun rekaman peristiwa, sehingga pembaca sering kali terkecoh untuk membedakan apakah novel yang dibacanya benar-benar mengandung unsur fakta atau sekedar fiksi belaka. Jika benar terdapat fakta di dalamnya apakah fakta itu tersaji apa adanya ataukah mendapat polesan dari subjektivitas pengarangnya. Adapun novel Bumi Manusia, novel Bumi Manusia kental dengan nuansa sejarah, karena banyak mengangkat rekaman peristiwa yang terjadi pada lingkup waktu fase pergantian abad 19 ke abad 20. Banyaknya data yang hampir mirip dengan data-data faktual yang dapat dibuktikan kebenarannya. Hal ini membuat penulis merasa tertarik untuk mengungkap kandungan fakta yang terdapat dalam karya fiksi ini. Penulis juga tertarik untuk mengungkap sejauh mana data-data itu dapat dihubungkan dengan realitas kehidupan yang pernah terjadi. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka metode yang tepat untuk penelitian ini adalah metode analisis kritik sastra berdasarkan pendekatan mimetik. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data analisis dokumen.



2. Analisis semiotika Charles Sanders Peirce karya patung Rajudin berjudul manyeso diri



Karya seni adalah salah satu fenomena bahasa. Oleh karena itu karya seni dapat dipandang sebagai fenomena tanda. Tanda-tanda yang digunakan dalam sebuah karya seni lahir dari proses kontemplasi, olah rasa dan pikiran seniman terhadap lingkungan. Rajudin dalam karya Manyeso Diri berpijak pada konsep langkah untuk menciptakan tanda-tanda pada kekaryaan patung. Langkah yang baik akan menentukan keberhasilan kita di masa yang akan datang, begitu juga sebaliknya langkah yang buruk akan menentukan kegagalan dan kekecewaan di masa yang akan datang. Hal ini yang menjadi pedoman bagi seorang Rajudin dalam melahirkan karyanya yang berjudul ManyesoDiri. Karya ini mempunyai hubungan erat dengan latar belakang kebudayaan Minangkabau. Pernyataan inilah yang ingin disampaikan Rajudin melalui karyanya. Metode yang digunakan untuk mengetahui makna yang ada di dalam karya patung Rajudin ini adalah metode analisis interpretasi. Dari simpulan diketahui bahwa tanda-tanda yang dihasilkan mengarah pada upaya Rajudin untuk menyampaikan pesan sosial kepada para perempuan Minangkabau hari ini.



3. Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film Bintang Ketjil Karya Wim Umboh Dan Misbach Yusa Bira 


Fokus penelitian ini menganalisis pemaknaan Semiotik Roland Barthes yang meliputi makna Denotatif dan Konotatif dan mitos yang dikonstruksi Wim Umboh dan Misbach Yusa Biran dalam Film Bintang Ketjil. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ialah beberapa scene dalam film lama Bintang Ketjil yang sudah direstorasi pada 2018. Hasil Penelitian didapat kesimpulan: Makna denotasi yang terdapat dalam film tersebut menyimpulkan bahwa pesan pendidikan informal membantu anak-anak untuk berkembang dari segi pengetahuan, akal, pikiran, dan etika. Pemaknaan bentuk kasih sayang ibu dalam film Bintang Ketjil cukup jelas ditunjukkan dalam dialog maupun bahasa nonverbal dalam film tersebut. Mitos dalam film Bintang Ketjil banyak digambarkan sebagai simbol yang berkaitan dengan simbol-simbol pembelajaran yang dipergunakan dalam beberapa adegan. Saran bagi masyarakat atau orang tua dapat diambil sisi posistif pesan pendidikan dari sebuah film dan memperbaiki sikap terhadap anak, sehingga tidak membuat krisis kepercayaan terhadap orang dewasa.






4. Analisis semiotika pada puisi “barangkali karena bulan” karya ws. rendra 


Budi Setia Pribadi, Dida Firmansyah 


Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2 (2), 269-276, 2019 


Puisi merupakan sebuah pengekspresian jiwa melalui kata-kata yang berestetika. Puisi juga bisa dimaknai sebagai karya sastra paling tua yang memiliki keindah dari kata-kata yang digunakan pada setiap baitnya. Puisi memiliki dua struktur utama pembangun yaitu: struktur batin dan struktur fisik. Selain itu dalam sebuah puisi tekandung beberpa penanda, baik berupa makna yang perlu diterjemahkan sendiri oleh pembacanya maupun penanda kebahasaan yang tidak memerlukan penafsiran ulang. Bidang kajian yang mempelajari dan mengkaji penanda, simbol dan isyarat pada sebuah bidang kajian, disebut semiotik. Semiotik merupakan kajian keilmuan yang mempelajari tanda-tanda yang ada pada sebuah karya sastra. Pemahaman mengenai semiotika perlu dilakukan oleh pegiat sastra, karena sebuah puisi pasti mengandung penanda sebagai sebuah karya sastra yang estetika. Pada pengkajajian puisi melalui ranah semiotika menjadi lebih menarik karena kajian ini membahas bagaimana cara mengkaji sebuah puisi dengan menikmati penandanya. Dari penanda itulah puisi dibangun menjadi sebuah karya yang otentik dan memiliki keindahan bahasa yang terkandung di dalamnya. Semiotika memiliki peran penting dalam membangun sebuah puisi agar puisi tersebut bisa memberikan gambaran dan pemahaman pada pembaca. Maka dari itulah semiotika sangat penting dipelajari dan dipahami, karena bahasa dan semiotika tidak bisa dilepaskan. Kata Kunci: Analisis Sastra, Puisi, Semiotika




5. Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film Bintang Ketjil Karya Wim Umboh Dan Misbach Yusa Bira 


Panji Wibisono, Yunita Sari 


Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi 7 (1), 30-43, 2021 


Fokus penelitian ini menganalisis pemaknaan Semiotik Roland Barthes yang meliputi makna Denotatif dan Konotatif dan mitos yang dikonstruksi Wim Umboh dan Misbach Yusa Biran dalam Film Bintang Ketjil. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ialah beberapa scene dalam film lama Bintang Ketjil yang sudah direstorasi pada 2018. Hasil Penelitian didapat kesimpulan: Makna denotasi yang terdapat dalam film tersebut menyimpulkan bahwa pesan pendidikan informal membantu anak-anak untuk berkembang dari segi pengetahuan, akal, pikiran, dan etika. Pemaknaan bentuk kasih sayang ibu dalam film Bintang Ketjil cukup jelas ditunjukkan dalam dialog maupun bahasa nonverbal dalam film tersebut. Mitos dalam film Bintang Ketjil banyak digambarkan sebagai simbol yang berkaitan dengan simbol-simbol pembelajaran yang dipergunakan dalam beberapa adegan. Saran bagi masyarakat atau orang tua dapat diambil sisi posistif pesan pendidikan dari sebuah film dan memperbaiki sikap terhadap anak, sehingga tidak membuat krisis kepercayaan terhadap orang dewasa.




6. Analisis Semiotika dan Pesan Moral Pada Film Imperfect 2019 Karya Ernest Prakasa



Film adalah alat untuk menyampaikan berbagai pesan kepada khalayak melalui sebuah media cerita. Imperfect adalah sebuah film yang bercerita tentang kisah perjalanan hidup seorang wanita bernama Rara yang diperankan oleh Jessica Mila. Rara adalah seorang gadis yang memiliki tubuh yang gemuk dan berkulit sawo matang yang mencoba melawan bully, body shaming, dan beauty standart. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna yang direpresentasikan film Imperfect Karya Ernest Prakasa, serta mengetahui pesan moral yang ingin disampaikan oleh sutradara dan juga yang didapat oleh penonton film tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Semiotika Charles Sanders Pierece dan konsep pesan moral menurut Burhan Nurgiyantoro. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Terlihat hasil analisis dalam penelitian ini bahwa terdapat makna yang direpresentasikan oleh film Imperfect berdasarkan jawaban dari sutradara dan penontonnya lewat kajian aspek objek teori semiotika milik Charles Sanders Pierece yaitu terdiri dari dimensi Ikon, Indeks, dan Simbol dan juga terdapat pesan moral yang dikaji melalui konsep moral Burhan Nurgiyantoro. Kesimpulannya adalah Ikon berisi para tokoh beserta karakter dalam film. Indeks merupakan sebuah representasi makna yang digambarkan melalui adegan dalam film. Simbol berisi tentang representasi makna melalui adegan dalam film yang memiliki arti yang dapat diterima oleh para penontonnya berdasarkan referensi masyarakat. Selain itu terdapat pesan moral yang dikaji berdasarkan klasifikasi pesan moral menurut Burhan Nurgiyantoro, yaitu moral untuk mensyukuri fisik yang diberikan tuhan, mencintai diri sendiri, dan bagaimana seharusnya kita tidak mengomentari atau menghina fisik orang lain.



7. Analisis semiotika pada puisi “barangkali karena bulan” karya ws. rendra 


Budi Setia Pribadi, Dida Firmansyah 


Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2 (2), 269-276, 2019 


Puisi merupakan sebuah pengekspresian jiwa melalui kata-kata yang berestetika. Puisi juga bisa dimaknai sebagai karya sastra paling tua yang memiliki keindah dari kata-kata yang digunakan pada setiap baitnya. Puisi memiliki dua struktur utama pembangun yaitu: struktur batin dan struktur fisik. Selain itu dalam sebuah puisi tekandung beberpa penanda, baik berupa makna yang perlu diterjemahkan sendiri oleh pembacanya maupun penanda kebahasaan yang tidak memerlukan penafsiran ulang. Bidang kajian yang mempelajari dan mengkaji penanda, simbol dan isyarat pada sebuah bidang kajian, disebut semiotik. Semiotik merupakan kajian keilmuan yang mempelajari tanda-tanda yang ada pada sebuah karya sastra. Pemahaman mengenai semiotika perlu dilakukan oleh pegiat sastra, karena sebuah puisi pasti mengandung penanda sebagai sebuah karya sastra yang estetika. Pada pengkajajian puisi melalui ranah semiotika menjadi lebih menarik karena kajian ini membahas bagaimana cara mengkaji sebuah puisi dengan menikmati penandanya. Dari penanda itulah puisi dibangun menjadi sebuah karya yang otentik dan memiliki keindahan bahasa yang terkandung di dalamnya. Semiotika memiliki peran penting dalam membangun sebuah puisi agar puisi tersebut bisa memberikan gambaran dan pemahaman pada pembaca. Maka dari itulah semiotika sangat penting dipelajari dan dipahami, karena bahasa dan semiotika tidak bisa dilepaskan. Kata Kunci: Analisis Sastra, Puisi, Semiotika





8. Analisis Poster Video Klip Lathi: Kajian Semiotika Ferdinand De Saussure 


Anni Lamria Sitompul, Mukhsin Patriansyah, Risvi Pangestu 


Besaung: Jurnal Seni Desain dan Budaya 6 (1), 2021 


Komunikasi dari masa ke masa terus mengalami perkembangan, mulai dari penggunaan sinyal asap, drum, penemuan kertas, telegraf, telepon, komputer, email hingga menuju internet sebagai media dalam berkomunikasi. Salah satu yang media komunikasi yang berkembang saat ini adalah poster. Poster dipakai untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada masyarakat umumnya dicetak dan ditempatkan di ruang publik atau melalui media yang sekarang familiar yaitu media sosial. Tanda visual yang digunakan designer dalam poster ditujukan kepada masyarakat supaya masyarakat dapat mengerti pesan dan tujuan informasinya. Penggunaan tanda visual poster dari video klip lagu †œLathi†yang mengangkat akan tema toxic relationship sangat menarik untuk ditelusuri, dibedah dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan semiotika. Semiotika adalah kajian ilmu mengenai tanda yang ada dalam kehidupan manusia serta makna dibalik tanda tersebut. Tanda visual yang akan diangkat untuk dianalisa dalam tulisan ini adalah sistem tanda dalam bentuk poster dari video klip lagu †œLathi†karya dari Andy Andrians (Art Director dari Lathi). 


9. ANALISIS KAJIAN SEMIOTIKA DALAM PUISI CHAIRIL ANWAR MENGGUNAKAN TEORI CHARLES SANDERS PIERCE 


Ika Sari Rahayu 


SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi 15 (1), 2021 


Penelitian ini bertujuan mengetahui makna tanda pada puisi karya Chairil Anwar dengan menggunakan teori semiotik Charles Sanders Pierce berdasarkan objeknya berupa ikon, indeks, dan simbol. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penulis menggunakan sembilan data yang diperoleh dari 3 puisi dalam puisi” Derai-Derai Cemara”,” Pada Sebuah Kamar”, dan” Yang Terampas dan Yang Putus” karya Chairil Anwar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik membaca dan mencatat. Berdasarkan hasil analisis data yang didasarkan subjek berupa ikon, indeks, dan simbol yang ditemukan dalam puisi karya Chairil Anwar ini terdapat kombinasi yang penuh dan signifikan. Dalam kajian ini diperoleh data (1) sebagian besar teks puisi merupakan indeks,(2) sebagian kecil teks puisi merupakan ikon, dan (3) terdapat teks puisi merupakan simbol. Pada hubungan judul dan isi teks: judul sebagai indeks dan sebagai ikon bagi isi teks, sedangkan simbol hanya berwujud kata/frase metaforik. 


10. Analisis Semiotika Pada Film Laskar Pelangi 


Triadi Sya'dian 


PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif 1 (1), 51-63, 2015 


Film Laskar Pelangi bersetting pada tahun 1970-an di tanah Bangka Belitung yang terkenal akan tambang timahnya. Film ini memberikan gambaran tentang keterbatasan, budi pekerti, pertemanan, keluarga, dan pendidikan yang kuat. Laskar Pelangi menceritakan semangat perjuangan demi meraih pendidikan anak-anak desa yang memiliki keterbatasan materi serta sebuah sekolah yang bertahan dan mengedepankan budi pekerti, akhlak dan aqidah diatas segalanya. Fenomena seperti pendidikan, budi pekerti, siswa kurang mampu, dan beberapa fenomena yang menjadi ikon terdapat pada film Laskar Pelangi sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat induktif yaitu pengembangan konsep berdasarkan data yang ada. Bahasan menggunakan analisis pendekatan estetika dari Charles Sanders Pierce dalam mendiskripsikan tanda yang meliputi ikon, indeks, dan symbol pada film Laskar Pelangi sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan. Hasil penelitian berupa pemaknaan dari ikon–ikon yang terdapat pada film Laskar Pelangi. Seperti ikon Tambang Timah, Sekolah Muhammadiyah dan sekolah PN Timah, Banguan kumuh, kostum para anak–anak laskar pelangi, dan ikon penanda bakat. Ikon–ikon yang didapat dominan sebagai penanda sosial.




11. Makna Mitos Aspek Spiritual Lukisan Bali Adu Ayam dan Barongsai Karya I Nyoman Sukari (SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) 


Nida Fauziah, Muhammad Luthfie, Agustini Agustini 


JURNAL KOMUNIKATIO 7 (1), 2021 


Bali menjadi daerah yang kaya akan keindahan tradisi, budaya dan seni. Tradisi dan budaya Bali memiliki hubungan yang sangat kuat dengan lingkungan spiritual. Tidak hanya tradisi dan budaya, namun dalam hal seni pun juga melekat pada kehidupan masyarakat Bali, seperti lukisan yang menggambarkan kehidupan Bali, hal ini merupakan kebiasaan dari nenek moyang atau leluhur masyarakat Bali. Seniman-seniman lukis pun banyak terlahir dari daerah Bali, salah satunya I Nyoman Sukari dalam karya lukisnya selalu mengangkat tema akar tradisi Bali dari penggambaran objek figur-figur seram dan ritual tradisi Bali yang memiliki sisi mitos, seperti pada lukisan adu ayam dan lukisan barongsai. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui makna mitos aspek spiritual lukisan Bali adu ayam dan barongsai ditinjau dari analisis semiotika Roland Barthes. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif analisis teori semiotika Roland Barthes. Pengumpulan data melalui data primer yaitu observasi dengan mencari data mengenai lukisan adu ayam dan barongsai melalui internet sebagai gambaran dengan didukung wawancara informan oleh pengamat lukisan, dua orang asal Bali yaitu Manika (Key Informan) dan Bram. Data sekunder yaitu dokumentasi dan triangulasi pada analisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa lukisan adu ayam dan barongsai memiliki makna mitos aspek spiritual pada objek dua ayam jantan dan sosok barongsai yang memiliki hubungan dengan makhluk gaib dan konsep rwa bhinneda. Kesimpulan makna mitos pada lukisan adu ayam dan barongsai adalah makhluk gaib atau jahat bhuta kala dan nien.



12. KAJIAN SEMIOTIKA PEIRCE PADA KARYA SENI LUKIS DI SANGGAR 


SENI RUPA SIMPASSRI MEDAN 


Penelitian ini bertujuan untuk memahami relasi tanda pada lukisan di Simpassri berdasarkan kajian semiotika tipologi tanda meliputi aspek representamen, hubungan representamen dengan objek, dan interpretan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif-interpretatif, yaitu mendeskripsikan data-data tekstual yang dianalisis secara detail oleh interpretator melalui penerapan teori semiotika tipologi tanda. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa lukisan-lukisan ini merepresentasikan objek-objek yang berceritakan filosofi, budaya/tradisi suku Batak yang merupakan aspek representamen yang hadir dan bersifat indrawi. Dalam hubungan representamen dengan objek, lukisan-lukisan ini merujuk pada suasana dari budaya tradisi Batak. Berdasarkan interpretan/makna, pemahaman yang terkandung ialah pelestarian seni budaya/tradisi etnis Batak



13. Analisis Semiotika Peirce Pada Lukisan Wanita dan Kaktus Karya Citra Sasmita 


Ripase Nostanta Br Purba 


ISI Yogyakarta, 2020 


Perupa perempuan bukan hanya hebat dalam membuat karya namun mereka juga berprestasi. Salah satu perupa wanita yang berprestasi dan memiliki keunikan pada karya-karyanya yaitu perupa Citra Sasmita. Citra Sasmita merupakan perupa Bali yang memiliki konsistensi berkarya dengan mengangkat tema wanita. Lukisan Ukisan Citra sendiri tidak selalu pada objek wanita dan tanaman saja, beberapa objek lain seperti daging, anak panah, kepala babi. Hal yang menarik dari kaktus yang dilukis oleh Citra adalah kaktus-kaktus ini tumbuh di tempat yang tidak biasanya seperti pada tubuh manusia, seperti mulut, perut, kaki dan vagina yang dilukis secara gamblang. Karya seni rupa pada dasarnya adalah ikonis Berangkat dari hal tesebut, saya ingin menelusuri karya-karya Citra Sasmita yang bertema wanita dan kaktus melalui pendekatan semiotika milik Charles Sanders Peirce, terutama pada ikon metafora miliknya melalui proses semiosis. Penelitian menggunakan pendekatan semiotika seperti ini dapat memperdalam kajian seni lukis dalam membaca karya-karya lain secara lebih mendetail dan logis. Karya lukis milik Citra yang bertema wanita dan kaktus terdiri dari 14 karya dan peneliti hanya menganalisis 5 saja untuk diketahui ikon metaforisnya dan proses semiosis lainnya




14. Kajian Visual Video Musik BTS Menggunakan Teori Semiotika 


Jennifer Gordon, Listia Natadjaja, Rika Febriani 


Jurnal DKV Adiwarna 1 (16), 13, 2020 


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna yang ingin disampaikan oleh BTS di video musik dengan menggunakan visualisasi barat. BTS merupakan salah satu grup boyband K-pop dari Korea yang kini memiliki banyak fanbase secara internasional. Video musik sebagai media utama mereka dalam memasarkan karya musik dan diri mereka, menggunakan berbagai visualisasi barat yang mendominasi video-video mereka. Sebagai artis K-pop yang telah naik daun BTS telah dianggap sebagai simbol dari Korea Selatan. Hal ini lah yang membuat peneliti tertarik untuk menganalisis lebih dalam mengenai visual-visual yang ada dalam video musik BTS. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif menggunakan teori Semiotika Roland Barthes dalam menemukan makna dibalik visualisasi barat yang digunakan dalam video musik BTS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan visualisasi barat tersebut BTS dapat mengemukakan pesan-pesan yang ada di lagu mereka kepada fans dan penonton di barat. Dengan cara ini BTS berhasil menarik hati fans dan penonton di luar Asia dan dapat memasuki dunia entertainment barat





15. Kajian Semiotika Charles Sanders Pierce Karya Lukis Erica Hestu Wahyuni “Vacation in Prosperity Land” 


Areel Nindan Ajeng 


Kusa Lawa 1 (1), 42-47, 2021 


Abstrak Kajian Semiotika Charles Sanders Pierce Karya Lukis Erica Hestu Wahyuni Vacation In Prosperity Land. 


Seni lukis merupakan seni dua dimensi yang terdiri garis, bidang, bentuk dan warna. Karya lukis dibuat bukan tanpa alasan, seniman-seniman menciptakan karya sering kali untuk berekspresi juga menuangkan ide dan kreatifitas. Selain itu, banyak pula nilai-nilai yang terkandung dalam karya seni. artikel ini membahas tentang makna-makna yang terkandung dalam karya lukis Vacation in Prosperity Land oleh Erica Hestu Wahyuni. Karya tersebut merupakan karya yang menjelaskan betapa bahagianya dunia anak-anak yang tidak penuh dengan kepalsuan. Tinjauan dalam karya ini dilakukan untuk membuktikan adanya korelasi antara visual dengan maknanya, sehingga dapat menjadi media informasi. Hasil kajian semiotika dalam karya lukis ini terlihat bahwa terdapat visual dan komposisi warna yang menunjukkan bahwa Erica berhasil mengangkat sesuatu yang kompleks menjadi hal yang sederhana




16. ANALISIS VISUAL LUKISAN 3D SUPPORTER SEPAK BOLA PERSIJA JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES 


Muhammad Irza Syahputra, Dony Trihanondo, Cucu Retno Nugraha 


eProceedings of Art & Design 9 (2), 2022 


Penelitian ini dilakukan agar mengetahui makna seni lukis visual 3d yang ditampilkan oleh supporter Persija Jakarta yaitu organisasi supporter The Jakmania melalui karya-karya seni lukis visual 3d. ciptaan karya seni lukis visual 3d ini berisi tentang berbagai macam karya 3d untuk menyampaikan sesuatu kritikan, hari perayaan besar dan menjatuhkan mental tim lawan. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk menganalisis lebih dalam mengenai seni lukis visual 3d ini. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif menggunakan teori Semiotika Roland Barthes dalam menemukan makna dibalik seni lukis visual 3d. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap karya seni lukis 3d mempunyai banyak makna yang kuat di setiap karyanya. Bentuk setiap karyanya mempunyai banyak makna seperti keresahan, hari perayaan besar ataupun menjatuhkan mental tim lawan. Penelitian ini difokuskan pada makna yang terkandung dan pesan yang disampaikan oleh tiga karya seni lukis visual 3d yang telah dibuat dan di tampilkan saat pertandingan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif dengan metode penelitian semiotika Roland Barthes berupa konotasi, denotasi, dan mitos untuk memperlihatkan setiap hasil karyanya seperti objek dan warna



17. Analisis Poster Video Klip Lathi: Kajian Semiotika Ferdinand De Saussure 


Anni Lamria Sitompul, Mukhsin Patriansyah, Risvi Pangestu 


Besaung: Jurnal Seni Desain dan Budaya 6 (1), 2021 


Komunikasi dari masa ke masa terus mengalami perkembangan, mulai dari penggunaan sinyal asap, drum, penemuan kertas, telegraf, telepon, komputer, email hingga menuju internet sebagai media dalam berkomunikasi. Salah satu yang media komunikasi yang berkembang saat ini adalah poster. Poster dipakai untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada masyarakat umumnya dicetak dan ditempatkan di ruang publik atau melalui media yang sekarang familiar yaitu media sosial. Tanda visual yang digunakan designer dalam poster ditujukan kepada masyarakat supaya masyarakat dapat mengerti pesan dan tujuan informasinya. Penggunaan tanda visual poster dari video klip lagu †œLathi†yang mengangkat akan tema toxic relationship sangat menarik untuk ditelusuri, dibedah dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan semiotika. Semiotika adalah kajian ilmu mengenai tanda yang ada dalam kehidupan manusia serta makna dibalik tanda tersebut. Tanda visual yang akan diangkat untuk dianalisa dalam tulisan ini adalah sistem tanda dalam bentuk poster dari video klip lagu †œLathi†karya dari Andy Andrians (Art Director dari Lathi). 


18. TEMA KEMANUSIAAN DALAM LUKISAN AFFANDI KAJIAN SEMIOTIKA 


Ryani Palje Disi Silaban 


Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2020 


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan lukisan bertema kemanusiaan Affandi yang ditinjau melalui kajian semiotika. Metode yang dilakukan dalam bahasan penelitian menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data didapat berdasarkan observasi, teori, buku, jurnal, wawancara, dan dokumentasi. Sampel penelitian adalah delapan lukisan Affandi yang telah diseleksi berdasarkan tema. Penelitian difokuskan pada tema kemanusiaan dalam lukisan Affandi yang dianalisis melalui kajian semiotika. Adapun penelitian ini menggunakan kajian semiotik Charles Sanders Peirce yang dalam analisisnya fokus pada bentuk klasifikasi bedasarkan objek, yakni tanda ikon, indeks dan simbol. Dari analisis yang telah dilakukan dapat diambil sebuah kesimpulan, yaitu delapan karya Affandi tersebut mengandung tema kemanusiaan. Pada masing-masing lukisan tersebut, memiliki sejarah tersendiri dan dari segi visual menunjukkan adanya hubungan atau relasi antar tanda. Ikon, indeks, dan simbol. Juga baik pada warna, bentuk, properti, saling berkaitan dan memiliki makna yang terkandung di dalam setiap karya. 


19. Bapakisme dalam Film Mencuri Raden Saleh 


Nadia Anjelli 


Journal of Community Development 2 (2), 1-11, 2023 


Mencuri Raden Saleh merupakan Film yang menyentil sejarah Indonesia tentang Lukisan Pangeran Diponegoro karyanya Raden Saleh. dalam film tersebut juga menyajikan bentuk perlawanan anak, sepertihalnya perlawanan Pangeran Diponegoro terhadap kolonialisme, juga sikap bawahan terhadap sosok bapak sebagai pemimpin dalam lingkup kuasanya. Isu dari bapakisme dalam film ini kerap ditampilkan dari interaksi antara bapak dan anak. Masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana representasi bapakisme pada Film Mencuri Raden Saleh Karya Angga Dwimas Sasongko?. Secara gambaran umum, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan pendekatan analisis semiotika. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi juga dibantu dengan dokumentasi. Kemudian mengenai teknik analisis dilakukan kategorisasi dari setiap data. Dengan menggunakan teori Umberto Eco yakni sign (tanda), signifikasi dan interpretasi dengan metode dekontruksi ditemukan hasil dan pembahasan yang menyimpulkan bahwa terdapat beberapa makna dari bapakisme yang masih terikat dengan nilai-nilai budaya patriarki atau budaya kebapakan, adanya bentuk ketidakpuasan pemimpin hingga muncullah Sindrom pasca kekuasaan, juga terdapat laki-laki dewasa yang berkuasa hingga gaya komunikasi yang di dominasi oleh peran bapak.

20. ANALISIS SEMiOTiKA PADA LUKiSAN DIGITAL SMUDGE ART KH ANWAR MANSHUR KARYA BAJU SENO HARTYANTO 


Miqdam Abror, Khaerul Umam 


Mediakita 2 (1), 61-80, 2018 


Lukisan Digital merupakan media alternatif dalam menampilkan sebuah pesan visual yang dimana kita dapat memasukkan unsur dakwah di dalamnya. Dengan karya visual berupa lukisan digital ini kita dapat menyampaikan pesan dakwah dengan unsur keindahan yang dapat dinikmati. Salah satu lukisan digital dengan teknik smudge art karya Baju Seno adalah lukisan digital dengan objek KH Anwar Manshur, dimana beliau merupakan pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk, mendeskripsikan tanda-tanda yang muncul pada lukisan digital smudge art KH Anwar Manshur karya Baju Seno Hartyanto, sekaligus mendeskripsikan makna yang terkandung dalam lukisan digital semudge art tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis dengan teori semiotik Charles Sanders Pierce. Dan yang menjadi objek penelitian adalah lukisan digital dengan objek KH Anwar Manshur. Dalam menggunakan teori semiotik, setiap tanda akan mengacu kepada objek lukisan digital tersebut, yaitu KH Anwar Manshur itu sendiri. Dan tanda-tanda non verbal maupun visual yang muncul tersebut harus diinterpretasikan agar dapat dipahami. Sumber data yang paling utama didapat 


21. Semiotika Visual Dalam Pertukaran Tanda Dan Makna Sosial Politik Pada Batik Karya Hardjonagoro Go Tik Swan 


Suyin Pramono, S Sabana, A Haldani, AI Saidi 


Jurnal Sosioteknologi 18 (3), 497-508, 2019 


Membahas tentang motif dalam sehelai kain batik berarti mengamati unsur lambang dan arti yang saling membuat korelasi. Penelitian ini memaparkan tentang adanya relasi antara falsafah, unsur kehidupan, sosial politik dan unsur batik karya Hardjonagoro Go Tik Swan melalui semiotika visual. Dasar utama pemikiran yang digunakan dalam mencari relasi tersebut mengacu pada filsafat makna, seperti model analisis yang dikembangkan oleh Charles Sanders Pierce yaitu perspektif simbolik, suatu usaha menafsirkan simbol-simbol. Hasil kajian ini diharapkan dapat menunjukkan hubungan simbolik dan pemaknaan antara karya batik sebagai ekspresi budaya Jawa sekaligus sebagai bahasa sosial politik melalui studi kasus batik karya Hardjonagoro Go Tik Swan. Dengan demikian diharapkan juga dapat sumbangan kreatif pada masyarakat untuk menyampaikan aspirasi sosial politik secara non verbal 


22. Semiotika Pada Film Rumput Tetangga Karya Guntur Soeharjanto 


Puspa Indah Utami, Siti Rukiyah, Sri Wahyu Indrawati 


Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora 6 (2), 2022 


Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang menganalis semiotika dalam film Indonesia yang berjudul Rumput Tetangga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan untuk menguraikan tanda dalam semiotika Charles Sanders Pierce yang meliputi ikon, indeks, dan simbol pada film Rumput Tetangga.. Pengumpulan data menggunakan teknik studi pustaka, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data untuk mendapatkan kredibilitas data digunakan melalui teknik sebagai berikut. Pertama, peneliti sebagai instrumen penelitian, yakni terlibat langsung dalam penelitian sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Kedua, kecermatan dalam memilih film bertemakan keluarga yaitu film yang berjudul Rumput Tetangga sebagai sumber data sehingga dapat dideskripsikan. Ketiga, kecukupan teori yang berhubungan dengan objek penelitian, yakni teori yang berhubungan dengan teori analisis wacana. Penelitian ini membahas mengenai semiotika pada film Rumput Tetangga karya Guntur Soeharjanto, yang meliputi ikon, indeks dan simbol yang terdiri atas 21 gambar. Dari masing-masing 21 gambar tesebut peneliti menemukan adanya ikon, indeks dan simbol yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain.




23. “Analisis Semiotika Pada Lukisan Wanita Berhijab Karya Ameena Y. Khan”(Makna Tanda Kreatifitas Non Verbal Seni Lukis Mengenai Representasi Identitas Perempuan Berhijab Di … 


Sheilla Imelda Putri 


Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 


Lukisan sebagai bentuk kreatifitas senimannya kini bukan hanya sebagai pemanja indra visual dalam hal estetika, namun juga dapat dimanfaatkan sebagai media komunikasi non-verbal. Ameena Yasmin Khan sebagai salah satu contoh seniman yang menanfaatkan seni lukis sebagai media komunikasi yang merepresentasikan identitas muslimah berhijab di Amerika Serikat. Ameena Khan melukiskan wanita berhijab sebagai objek lukisnya dengan gaya mixed art ini dilukiskan dengan berbagai warna dan pola yang tentunya memiliki berbagai tanda dan makna dibaliknya. Berdasarkan latar belakang di atas, pentingnya mengetahui makna dibalik tanda. Maka peneliti merumuskan pertanyaan berupa, apa makna pesan dari lukisan wanita berhijab karya Ameena Khan bedasarkan perspektif semiotika Charles Sanders Pierce? Dan bagaimana Ikon, Indeks, dan Simbol digunakan dalam lukisan wanita berhijab tersebut? Penelitian ini menggunakan kajian semiotik dari Charles Sanders Peirce yang analisisnya hanya terfokus pada bentuk klasifikasi bedasarkan objeknya yakni tanda ikon, indeks dan simbol. Ikon adalah tanda yang mengandung kemiripan „rupa‟ sehingga tanda itu mudah dikenali oleh para pemakainya. Indeks adalah tanda yang memiliki keterkaitan fenomenal atau eksistensial di antara representamen dan objek. Simbol merupakan jenis tanda yang bersifat arbiter dan konvensional sesuai kesepatan atau konvensi sejumlah orang atau masyarakat. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotika dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Data yang didapatkan berupa lukisan dari ii internet dan website yang relevan. Serta teknik pengumpulan datanya dengan cara mengumpulkan dokumentasi bentuk data (lukisan) dan studi kepustakaan dengan buku-buku referensi yang relevan dengan penelitian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah makna pesan dari hasil analisa adalah dapat dikatakan bahwa ide ini digunakan oleh Ameena Khan sebagai salah satu bentuk “demokrasi” nya untuk meminimalisir kasus islamophobia yang sedang marak terjadi di Amerika Serikat. Kata kunci: Semiotika, Seni Lukis, Islamophobia, Wanita Berhijab, Amerika Serikat 


24. Analisis Semiotika Pada Cover Album Payung Teduh “Dunia Batas” 


Arvia Mentari Br Tarigan, Siti Indah Lestari 


PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif 8 (1), 24-33, 2023 


Payung Teduh merupakah salah satu band yang berada di Indonesia, mereka dibentuk pada tahun 2007 namun mereka merilis album pertama mereka pada akhir tahun 2010. Mereka memiliki ciri music Fusi yang bergenre Folk, Keroncong dan Jazz. Mereka adalah band Indie yang tidak berdiri dibawah label manapun sebelumnya, atau dapat dikatakan pula sebagai band alternatif. Payung Teuh memiliki beberpaa lagu yang menjadi hit dan juga beberapa album di Indonesia. Salah satu dari albumnya adalah “Dunia Batas”. Album ini dipilih karena ketertarikan dari system penulisan yang ada didalam album. Cover ini menggunakan 2 jenis tulisan yang memiliki system penulisan yang berbeda, dimana yang pertama menggunakan tulisan normal yaitu “Payung Teduh” namun menggunakan sedikit system penulisan dekoratif dan juga yang satu lagi “Batas Dunia” yang memiliki tipe tulisan tangan dan berbentuk miring. Dan disini akan mengupas bagaimana cover Payung Teduh yaitu Dunia Batas, secara desain lebih terincinnya secara semiotika desain. 


25. ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM KEHORMATAN DIBALIK KERUDUNG KARYA MA’MUN AFFANY

Andi Muhammad Yahya, Muhammad Ali 


Cendekia: Jurnal Ilmiah Pendidikan 11 (1), 63-73, 2023 


Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui dan memahami ikon dalam film Kehormatan Dibalik Kerudung Karya Ma’mun Affany?,(2) Untuk mengetahui dan memahami indeks dalam film Kehormatan Dibalik Kerudung Karya Ma’mun Affany?,(3) Untuk mengetahui dan memahami simbol dalam film Kehormatan Dibalik Kerudung Karya Ma’mun Affany?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat diskriptif yang berarti yaitu menggambarkan secara objektif. Jenis penelitian ini mendiskripsikan hasil penelitian dengan menganalisis objek pada film Kehormatan Dibalik Kerudung Karya Ma’mun Affany. Penelitian ini melalui langkah-langkah pengumpulan, penganalisisan dan penyajian data dengan teknik menonton, mengamati, dan memilih adegan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan:(1) Berbagai tanda yang digunakan dalam film Kehormatan Dibalik Kerudung mulai dari ikon, indeks, dan simbol yang merupakan seluruh rangkaian tanda yang memberikan sebuah makna.(2) Ikon dalam film ini adalah visualisasi yang ada pada setiap adegannya, terutama setiap adegan yang terdapat sosok Ifand dan Syahdu.(3) Setiap akting yang dilakukan oleh Ifand dan Syahdu menjadi sebuah indeks dan memunculkan simbolisasi tertentu. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan sumbangan pikiran khususnya tentang nilai semiotika yang meliputi ikon, indeks, dan simbol serta dapat memberikan kontribusi keilmuan sastra tertulis dan seluruh disiplin keilmuan secara umum.



26. Analisis Semiotik Kebun Binatang Dalam Photobook Berjudul Wildtopia 


Radityo Widiatmojo 


Sospol: Jurnal Sosial Politik 4 (2), 108-123, 2018 


Penelitian ini merupakan upaya membaca makna tersirat keberadaan kebun binatang di tengah masyarakat dalam photobook Wildtopia melalui pisau bedah semiotika Pierre Sander Pierce. Penelitian kualitatif ini mengungkapkan bahwasanya fotografi mampu menjadi medium untuk membongkar makna-makna tersirat dari kehadiran kebun binatang. Temuan penting dari penelitian ini adalah adanya dualisme fungsi kebun binatang yang sangat bertolak belakang, yaitu sebagai objek pandang manusia dan pengetahuan sehingga melahirkan pengalaman representasional tentang satwa, di sisi lain kebun binatang menjadi tempat yang ideal untuk memelihara satwa namun justru akan menghilangkan sisi liar satwa itu sendiri. Penelitian ini juga menunjukkan peran fotografi yang mampu menjadi sarana argumentasi visual yang sanggup mengkritisi fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. 


27. Grafiti Sebagai Media Komunikasi Visual (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce Tentang Pesan Moral Di Balik Graffiti Tembok Sekolah Di Kota Kupang) 


Yohanes KN Liliweri, Monika Wutun 


Jurnal Communio: Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi 7 (1), 1089-1089, 2018 


Penelitian Grafiti Sebagai Media Komunikasi Visual bertujuan mendeskripsikan makna graffiti di tembok sekolah berdasarkan elemen semiotika Peirce dan pesan moral dibalik graffiti tersebut. Observasi dan studi dokumentasi dilakukan untuk menemukan tujuan penelitian dengan merujuk pada trikotomi objek (ikon, indeks dan Simbol) dari Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce. Tim Peneliti menemukan terdapat lima kategori karya grafiti di SDK Santa Familia dan SDK Santo Yoseph sebagai objek penelitian. Kelima kategori itu diantaranya,(1) Grafiti Ajakan Moral Terkait Pendidikan di SDK Santa Familia;(2) Grafiti Terkait Lingkungan Hidup di SDK Santa Familia;(3) Grafiti Terkait Tertib Lalu Lintas di SDK Santa Familia;(4) Grafiti Terkait Mengenal Daerah di NTT pada SDK SantoYoseph; dan (5) Grafiti Terkait Rohani Di SDK SantoYoseph. Sementara pesan moral yang terkandung pada karya grafiti tidak sekedar tampilan kata-kata tetapi penanaman nilai moral yang baik sejak dini agar menghasilkan siswa yang berkarakter kuat, tahu menghargai pendidikan formal, mau mengenal budaya daerah, serta tertib peraturan dan memiliki integritas rohani yang baik. 


28. Kajian Semiotika Charles Sanders Pierce Karya Lukis Erica Hestu Wahyuni “Vacation in Prosperity Land” 


Areel Nindan Ajeng 


Kusa Lawa 1 (1), 42-47, 2021 


Abstrak Kajian Semiotika Charles Sanders Pierce Karya Lukis Erica Hestu Wahyuni Vacation In Prosperity Land. 


Seni lukis merupakan seni dua dimensi yang terdiri garis, bidang, bentuk dan warna. Karya lukis dibuat bukan tanpa alasan, seniman-seniman menciptakan karya sering kali untuk berekspresi juga menuangkan ide dan kreatifitas. Selain itu, banyak pula nilai-nilai yang terkandung dalam karya seni. artikel ini membahas tentang makna-makna yang terkandung dalam karya lukis Vacation in Prosperity Land oleh Erica Hestu Wahyuni. Karya tersebut merupakan karya yang menjelaskan betapa bahagianya dunia anak-anak yang tidak penuh dengan kepalsuan. Tinjauan dalam karya ini dilakukan untuk membuktikan adanya korelasi antara visual dengan maknanya, sehingga dapat menjadi media informasi. Hasil kajian semiotika dalam karya lukis ini terlihat bahwa terdapat visual dan komposisi warna yang menunjukkan bahwa Erica berhasil mengangkat sesuatu yang kompleks menjadi hal yang sederhana.



29. ANALISIS KARYA SASTRA Drs. AGUNG WAYAN TJIDERA. M. Si 1998. Dalam Perkembangan Gaya Lukisan Made Wianta Di Tinjau Dari Dimensi Seni Kontemporer 


Jaya CK I Gusti Ngurah Agung 


ISI Denpasar, 2020 


Pemahaman karya cipta seni rupa, sangat beragam, hal ini memberikan peluang untuk mengungkapkan, tentang apa yang dipahaminya, sehingga terjadi kecocokan anda pengamatan dan penikmat. Tapi ada juga tersinggungan dari seniman dan penikmat sehingga, menjadi pertebatan dan agurmentasi, yang sangat sengit, dalam sebuah diskusi, forum dan seminar. Analisis yang digunakan dalam mengupas permasalahan karya Bapak Agung Wayan Tjidera adalah unsur-unsur seni rupa, estika dan semiotika, sebagai dasar dalam menganalisa karyakarya seni rupa, sehingga apa yang diragukan, diungkapkan dalam tulisannya, dapat dipahami bersama, sebagai sebuah kebenaran atau ilimiah dalam menganalisa karya-karya yang telah dihasilkan. Karya yang dianalisa oleh Bapak Agung Wayan Tjidera adalah seniman yang sudah mendunia dari Bali yaitu: Bapak Made Wianta. Karya cipta seni rupa I Made Wianta adalah menampilkan bentuk-bentuk dasar seni rupa seperti: titik, garis, geometri, warna dan yang lainnya dituangkan kedalam karya dua dimensi, yang mempunyai karakteristik tekstur yang bergerigi, yang terbuat dari cat-cat akrilik dan cat minyak. Unsur-unsur seni rupa adalah pemahaman secara detail dalam berkarya dan sebagai penikmat, sama-sama memahami dalam proses penciptaan dan proses menikmati karya seni, yang nantinya bermuara pada keindahan atau estetika dan makna semiotika apa yang telah di tuangkan dalam karya cipta seni rupa tersebut, sehingga pemahaman Antara seniman dan penikmatnya tidak terjadi penilai yang berbeda dari koridor yang telah disepakati dalam unsur-seni rupa dan estetika dan semiotika. Kata Kunci: Analisa karya Agung Wayan Tjidera, Unsur-unsur seni rupa, estetika, semiotika.


30. Analisis Ilustrasi Extinction dan Hope pada Kaos Hitam Customfest 2022 (Kajian Semiotika Charles Pierce) 


Winarno Winarno 


Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari tulisan dengan menggunakan teknik gambar, lukis, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan pada hubungan subjek dengan tulisan. Penelitian ini mengilustrasikan karya Zulfaili Yahya. Karya Zulfaili yang diteliti dalam penelitian ini adalah karya illustrasi yang berjudul Extinction dan Hope. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tanda dan makna dalam illustrasi Extinction dan Hope. Penelitian ini menggunakan pendekatan Teori Charles S. Pierce. Cara analisis ilustrasi ini dengan triangle meaning yaitu tanda, objek, interpretan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif milik Sugiyono dengan penyajian tabel dan deskripsi. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa ilustrasi Extinction dan Hope adalah sebagai bentuk kepedulian ilsutrator, yaitu Zulfaili Yahya terhadap lingkungan yang terus diekploitasi. Hasil lain yang didapatkan bahwa ilustrator ingin mengkritik tentang lambatnya transformasi teknologi khususnya ketergantungan akan minyak bumi ke era listrik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Poin latar belakang dan Metode

Teori Mimesis dan SIgnificant Form pada karya