Teori Mimesis dan SIgnificant Form pada karya

Teori Mimesis dan Significant Form

Nama : Nandana al farrel

NPM : 202246500792

Kelas : RK


 3 Karya Desain Menggunakan Teori

Mimesis dan Significant Form


Hasil Analisis

1. Pavones/Costa Rica

Karya ini merupakan ombak yang luar biasa di Costa Rica bernama Pavones. dalam kondisi terbaiknya, ombak ini bergulung sepanjang lebih dari 500 meter, menarik para peselancar ke dalam pengalaman yang hampir menghipnotis dengan lautan. 

Seniman ini menghasilkan karya yang menunjukkan keindahan alam di Costa Rica. Dengan teori Mimesis versi aristoteles karya ini bisa dikatakan sebagai seni karena seniman telah menciptakan kembali kenyataan melalui hasil imajinatifnya dan juga merepresentasikan itu ke dalam karya seni tersebut.

Pada karya ini juga terdapat significant form berupa emosi estetis yaitu timbulnya pengalaman emosi yang dialami oleh penglihat. Pada karya ini memunculkan emosi kagum dengan melihat karya tersebut yang digambarkan dengan ombak yang indah dengan warna biru dan putih yang selaras berirama.


2. Two of us


Karya ini menceritakan tentang dirinya dan dirinya sebagaimana apapun yang terjadi padanya, hanya dirinya lah yang melakukannya untuknya. 

Seniman ini menghasilkan karya yang mewakili rasa kesedihan. Dengan teori mimesis menurut Aristoteles karya ini dapat dikatakan sebagai seni, karena telah menciptakan kembali suatu kenyataan yang muncul dari imajinatif sang seniman yang direpresentasikan melalui suatu karya yang mewakili kesedihan.

Karya ini terdapat Sinificant Form berupa emosi estetis yaitu timbulnya pengalaman emosi yang dialami oleh penglihat. Pada karya ini terdapat emosi sedih yang dimunculkan pada karya tersebut yang digambarkan melalui seseorang dengan dirinya yang sedang berusaha untuk tetap tegar. Karena dia yakin tidak ada siapapun yang membantunya kecuali dirinya sendiri


3. Indigo Elegy



Karya ini menjelaskan tentang kisah biru tentang air mata indigo. Dalam cerita ini, kehidupan menari dengan kesedihan dan perasaa emosional, dan nila, warna biru lembut yang jatuh dari mata seorang wanita, berperan sebagai pembawa perasaam berat tersebut.

Seniman ini menghasilkan karya yang mewakili rasa kesedihan. Dengan teori mimesis menurut Aristoteles karya ini dapat dikatakan sebagai seni, karena telah menciptakan kembali suatu kenyataan yang muncul dari imajinatif sang seniman yang direpresentasikan melalui suatu karya yang mewakili suatu rasa yaitu kesedihan.

Karya ini terdapat Sinificant Form berupa emosi estetis yaitu timbulnya pengalaman emosi yang dialami oleh penglihat. Pada karya ini terdapat emosi sedih yang dimunculkan pada karya tersebut yang digambarkan melalui seseorang yang tengah sedih ditambah dengan warna biru gelap yang melam
bangkan kesedihan.


Perbedaan 

Dilihat dari Mimesis

Karya ini merupakan representasi dari suatu alam dengan hasil imajinatif sang seniman, sehingga sesai dengan teori aristoteles seni itu adalah representasi.

Dilihat dari Significant Form

Karya ini terdapat unsur desain seperti garis, bidang, dan warna sehingga menimbulkan emosi estetis yaitu kagum.


Dilihat dari Mimesis

Karya ini merupakan representasi dari suatu perasaan dengan hasil imajinatif sang seniman, sehingga sesai dengan teori aristoteles seni itu adalah representasi.

Dilihat dari Significant Form

Karya ini terdapat unsur desain seperti garis, bidang, dan warna sehingga menimbulkan emosi estetis yaitu kesedihan.


Dilihat dari Mimesis

Karya ini merupakan representasi dari suatu perasaan dengan hasil imajinatif sang seniman, sehingga sesai dengan teori aristoteles seni itu adalah representasi.

Dilihat dari Significant Form

Karya ini terdapat unsur desain seperi warna biru tua yang merupakan lambang kesedihan sehingga siapapun yang melihat karya tersebut, maka akan merasakan kesedihan.


Kesimpulan

Semua pendapat yang mengatakan itu dapat dikatakan sebagai seni atau tidak semua balik lagi ke pemahaman versi masing-masing. Seperti Plato yang mengatakan bahwa seni itu adalah imitasi, sehingga seni merupakan peniruan hal yang ada dalam keadaan yang tampak. Hal itu juga merupakan buatan manusia yang berandai dari alam idealnya. Lalu hasil itulah yang dijadikan sebagai objek seni rupa yang ditiru oleh manusia. Kemudian Aristoteles yang mengatakan bahwa seni merupakan representasi dri kehidupan masyarakat yang tidak selalu mirip pada kenyataan sebenarnya. Sehingga seorang seniman dapat berimajinasi terhadap karya seni yang diciptakannya, sehingga dapat terbentuk suasana baru yang bahkan belum pernah ada sebelumnya. Lalu ada juga menurut Clive bell, yang mengatakan bahwa seni harus dihadirkan emosi estetis yang menimbulkan rasa kepada para penglihat. Sehingga emosi itu lah yang dinamakan sebagai significant form atau bentuk signifikan. Sehingga jika karya tersebut tidak menghadirkan emosi apapun, maka itu tidak bisa dikatakan sebagai seni.












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Poin latar belakang dan Metode

Kumpulan Jurnal Analisis Karya Ilmiah